POTO :www.indonesiatraveling.com
Rusa Sambar
Rusa Sambar (Cervus unicolor) merupakan rusa terbesar untuk daerah tropik dengan sebaran di Indonesiaterbatas di pulau Sumatera, Kalimantan dan pulau kecil di sekitar Sumatera (Whitehead, 1994). Rusa sambar juga merupakan jenis rusa yang besar dan mempunyai kaki yang panjang, warna kulit dan rambut coklat tua, bagian perut berwarna lebih gelap sampai kehitam-hitaman, rambut kaku, kasar dan pendek. Berat badan bervariasi antara 185 – 260 kg dengan tinggi badan 140 – 160 cm. Jantan dewasa memiliki rambut surai yang panjang dan lebat di bagian leher dan atas kepala. Rusa Sambar mencapai dewasa kelamin pada umur 8 bulan dan dapat hidup hingga umur 11 tahun. Periode gestasi 7 bulan dan interval gestasi mencapai 1,5 tahun (Jacoeb dan Wiryosuhanto, 1994). Ada kecenderungan anak jenis rusa sambar yang berasal dari India dan Sri langka merupakan yang terbesar dan tertinggi (Awal et al., 1992, Lewis et al., 1990). Pada linkungan peternakan di Australia, rusa sambar betina dapat mencapai berat badan 228 kg (Anderson, 1984). Berdasarkan daftar merah yang dikeluarkan IUCN tahun 2007, rusa Sambar berstatus Lower Risk/Least Concern dan termasuk dalam spesies yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
Warna bulu rusa sambar umumnya coklat denganvariasinya yang agak kehitaman (gelap) pada yang jantan atau yang telah tua. Ekor agak pendek dan tertutup buluyang cukup panjang. Keadaan bulu termasuk kasar dantidak terlalu rapat. Pada daerah leher bagian lateral, bulu membentuk suatu surai/malai (mane). Perubahan warnabulu dari coklat cerah menjadi lebih gelap, khususnya padayang jantan dominan, sering terlihat bersamaan dengan
masuknya pejantan ke musim kawin (Semiadi, 2004pengamatan pribadi).
Rusa sambar memperlihatkan masa reproduksinya di tandai dengan tingkah laku yang lebih jinak dari pada dalam keadaan biasanya. Masa reproduksi pada rusa sambar betina terlihat antara bulan Juli hingga Agustus (Imelda, 2004). Selang beranak antara yang pertama dan kedua berjarak satu tahun dua bulan, sedangkan lama kebuntingannya adalah antara 250-285 hari (Ariantiningsih, 2000). Di zona temperate, musim kawin rusa white-tailed (Odocoileus virginianus) sangat dipengaruhi oleh iklim, akan tetapi ruminansia ini dapat kawin sepanjang tahun jika hidup di kawasan tropis (Li et al., 2001).
Habitat
Habitat yang disukai adalah hutan yang terbuka atau padang rumput dan hidup pada berbagai ketinggian mulai dari dataran rendah sampai daerah pantai hingga ketinggian 2600 m di atas permukaan laut. Pada semak belukar yang rapat, biasanya di gunakan sebagai tempat untuk berlindung dan bersembunyi (Ariantiningsih, 2000).
Koservasi
Konservasi sumber daya alam adalah kegiatan yang meliputi perlindungan, pengawetan, pemeliharaan, rehabilitas, introduksi, pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan (Alikondra, 1990). Sedangkan menurut Salwasser (1994) konservasi yang paling sederhanaadalah menjaga dan melindungi sumberdaya alam untuk mencegah terjadinya kehilangan Suatu plasma nutfah. Pada perkembangan selanjunya, konservasi sumberdaya alam tidak hanya melindungi beberapa spesies hewan atau tumbuhan yang menghasilkan sesuatu bagi manusia, tetapi dilihat pula perbeda dan fungsi dari ekosistem yang ada, sehingga dapat melestarikan juga berbagai kehidupan yang lain, baik yang diketahui maupun yang dama sekali tidak diketahui (Meffe dan Caroll, 1994).
Dalam undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam Hayati dan Ekosistemnya, telah ditetapkan tiga prinsip dasar konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya, yang isinya adalah sebagai berikut :
· Perlindungan system penyangga kehidupan, yaitu dengan mengalokasikan kawasan konservasi baik pada pkawasan darat maupun kawasan peairan laut termasuk lahan basah.
· Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, yaitu pemanfaatan berdasarkan rasionalisasi dengan tolok ukur terhadap kesembiangan ekologinya (Sugandhy, 1995).
Pengelolahan satwa liar merupakan bagian dari upaya konservasi satwaliar. Menurut Alikondra (1990), konservasi satwaliar merupakan proses social yang bertujuan untuk memanfaatkan satwaliar dan memilihara satwaliar serta kelestarian produktivitas habitatnya. Upaya keberhasilan konservasi ini sangat ditentukan oleh peran serta penggolahnya dalam berbagai kegiatan konservasi, keadaan organisasi dan adminitrasi pengelolaan, jumlah dan kualitas tugas, peran serta masyarakat serta peraturan perundang-undangan
Alikodra (1990) menyatakan bahwa konservasi satwaliar meliputi dua hal penting yang harus mendapat perhatian, yaitu pemanfaatan yang hati-hati dan pemanfaatan yang harmonis. Pemanfaatan yang hati-hati berarti mencegah terjadinya penurunan produktifitas, bahkan menghindari sama sekali terjadinya kepunahan spesies. Sedangkan pemanfaatan yang harmonis, bersrti mempertimbangkan dan memperhitungkan kepentingan-kepentingan pihak lain, sehingga terjadi keselarasan dan keserasian dengan seluruh kegiatan baik local, regional maupun nasional bahkan dalam kaitannya dengan kepentingan konservasi satwaliar secara internasional
Rusa sambar (cervus unicolor) merupakan ruminansia endemik yang terdapat di propinsi Bengkulu yang populasinya terus cenderung menurun dan menjadi langka, ini dibuktikan dengan sulit ditemukannya spesies ini di daerah lain. Sebagaimana kita ketahui dengan terus meningkatnya penurunan populasi ini dan tanpa disertai upaya-upaya konservasi, maka akan menempatkan ruminansia endemik Bengkulu ini masuk dalam status terancam punah suatu saat nanti. Pada kawasan konservasi taman nasional kerinci seblat di propinsi Bengkulu rusa sambar menjadi ruminansia endemik yang dapat digolongkan sebagai plasma nutfah Indonesia yang populasinya terus menyusut dan cenderung langka (Putranto, 2008).
Sumber : Prov Bengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
trims telah berbagi apapun, mungkin saya yang salah dan anda yang lebih mengerti, jangan sungkan untuk mengkritik saya...oke !