Pro dan kontra tentang Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) telah mengusik perhatian berbagai kalangan karena sejak lama dinyatakan punah. Simposium harimau internasional di New Delhi 1979 menyatakan, binatang liar ini diperkirakan tinggal 5 ekor di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Foto terakhir Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) berhasil diabadikan Hoogerwerf pada tahun 1930 di Taman Nasional Ujung Kulon.
"Eene jagt op Java
Namun demikian polemik keberadaan satwa liar tersebut muncul kembali setelah anggota Kapalla Indonesia yang ikut tim ekspedisi Meru Betiri dan UGM, Didik Raharyono, SSi menyatakan menemukan indikasi masih adanya Harimau Jawa (P. tigris sondaica) di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), Agustus 1997 lalu. Ekspedisi bersama Balai TNMB dan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (DirJen PHPA) tersebut menemukan jejak sekunder. Masing-masing berupa cakaran di pohon, rambut, kotoran dan bekas tapak kaki ditanah. Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Fakultas Biologi UGM lalu melakukan pemotretan hasil tes mikroskopik pada rambut yang berada di sekitar cakaran di pohon. Hasilnya menunjukkan morfologi yang sama dengan rambut harimau jawa (P. tigris sondaica).
Namun sebagian peserta masih meragukan, mengingat selain harimau, hutan di Jawa juga masih dipenuhi dengan berbagai jenis macan dan kucing besar. Kondisi tersebut bisa mengaburkan hasil penemuan sekunder di TNMB. Berbeda dengan di Sumatera, bila ditemukan data-data sekunder seperti itu, dapat dipastikan merupakan tanda-tanda harimau Sumatera (P. tigris sumatrae). Hingga saat ini penempatan fototrap di beberapa lokasi masih belum mampu mendapatkan gambar fisik hewan tersebut. Oleh karena itu sampai saat ini keberadaan harimau jawa tersebut masih merupakan misteri.Terakhir Diperbaharui ( 08 January 2009 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
trims telah berbagi apapun, mungkin saya yang salah dan anda yang lebih mengerti, jangan sungkan untuk mengkritik saya...oke !