|
Ketika aku jalan-jalan ke tempat penjual burung, aku terkesan melihat burung ini tapi kantungku lagi tipis "alias bokek" , hanya cukup untuk beli kroto dan jangkrik. Aku ingat Mas Iwan seorang hobies burung dan ayam yang suka kerja bareng beli burung liar untuk dilepas kembali kehabitat aslinya, akhirnya setelah ketemu Mas Iwan, beliau setuju untuk membeli burung itu, tapi ditukar dengan burung kacer jagoannya, kontan penjual burung tanpa basa and basi terima tawaran itu...
Dirumah (greenhouse Deddykermitmadjmoe), Bagus dan teman-temanya didampingi Istriku Farida Hanura dan Ibuku Kafhsyah sudah menunggu diteras rumah dengan tidak sabarnya , untuk menyambut kedatangan warga baru Sang Elang Ular Bido.
Menurut informasi dari buku John MacKinnon- Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali, brung ini mempunyai kebiasaan hidup berpasangan, sering terlihat berputar-putar di atas hutan dan perkebunan, sering saling memanggil. Pada waktu acara pacaran, pasangan-pasangan mempertunjukkan akrobat hebat tetapi biasanya lamban. Jika tidak terbang mereka biasanya hinggap didahan besar ditempat yang teduh didalam hutan dimana merekan dapat mengawasi tanah dibawahnya. Menurut www.bio.undip.ac.id burung ini mempunyai status: Penetap. CITES II. Jumlah sedang dan frekuensi sangat sering.Peringkat perjumpaan: (1) sangat mudah.
Rencana kami burung yang masih remaja ini akan dilepas kembali setelah dilatih untuk mandiri mencari makan sendiri...bobo sendiri dan semuanya serba sendiri tanpa pengaruh manusia, itu kata Bagus. Doakan ya, biar kami dapat bersabar dan banyak rijki untuk kasih makan dan ngelatih si Elang bido ini.
Info link : www.kanopi-indonesia.org , www.naturephoto-cz.com
Elang-ular bido
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
trims telah berbagi apapun, mungkin saya yang salah dan anda yang lebih mengerti, jangan sungkan untuk mengkritik saya...oke !