08 Juni 2010

Program CSR Perusahaan

 Corporate Social Responsibility yang berkelanjutan merupakan hedging untuk perusahaan. CSR memang tidak memberikan hasil keuangan secara langsung dalam jangka pendek, namun CSR akan memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung pada keuangan perusahaan di masa mendatang.”

Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut triple bottom line. Sinergi dari tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development).Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor dunia usaha sebagai akibat liberalisasi ekonomi, berbagai kalangan swasta, organisasi masyarakat, dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya dengan masyarakat dan lingkungan.

Namun saat ini – saat perubahan sedang melanda dunia – kalangan usaha juga tengah dihimpit oleh berbagai tekanan, mulai dari kepentingan untuk meningkatkan daya saing, tuntutan untuk menerapkan corporate governance, hingga masalah kepentingan stakeholder yang makin meningkat. Oleh karena itu, dunia usaha perlu mencari pola-pola kemitraan (partnership) dengan seluruh stakeholder agar dapat berperan dalam pembangunan, sekaligus meningkatkan kinerjanya agar tetap dapat bertahan dan bahkan berkembang menjadi perusahaan yang mampu bersaing.

Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) atau corporate citizenship dan dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal 1970an, yang secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan; serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. CSR tidak hanya merupakan kegiatan karikatif perusahaan dan tidak terbatas hanya pada pemenuhan aturan hukum semata.

Implementasi konsep sustainable development dalam Program CSR
Masih banyak perusahaan tidak mau menjalankan program-program CSR karena melihat hal tersebut hanya sebagai pengeluaran biaya (cost center). CSR memang tidak memberikan hasil keuangan dalam jangka pendek. Namun CSR akan memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung pada keuangan perusahaan di masa mendatang. Dengan demikian apabila perusahaan melakukan program-program CSR diharapkan keberlanjutan perusahaan akan terjamin dengan baik. Oleh karena itu, program-program CSR lebih tepat apabila digolongkan sebagai investasi dan harus menjadi strategi bisnis dari suatu perusahaan.

Dengan masuknya program CSR sebagai bagian dari strategi bisnis, maka akan dengan mudah bagi unit-unit usaha yang berada dalam suatu perusahaan untuk mengimplementasikan rencana kegiatan dari program CSR yang dirancangnya. Dilihat dari sisi pertanggung jawaban keuangan atas setiap investasi yang dikeluarkan dari program CSR menjadi lebih jelas dan tegas, sehingga pada akhirnya keberlanjutan yang diharapkan akan dapat terimplementasi berdasarkan harapan semua stakeholder.
Tenda darurat yang dibangun di lokasi bencana memungkinkan para siswa SD melanjutkan aktivitas belajar mengajar. Ini merupakan salah satu wujud nyata CSR

Mengapa Program CSR harus Sustainable
Pada saat ini telah banyak perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan besar yang telah melakukan berbagai bentuk kegiatan CSR, apakah itu dalam bentuk community development, charity, atau kegiatan-kegiatan filantropi. Timbul pertanyaan apakah yang menjadi perbedaan antara program community development, filantropi, dan CSR dan mana yang dapat menunjang berkelanjutan?

Tidak mudah memang untuk memberikan jawaban yang tegas terhadap pertanyaan diatas, namun penulis beranggapan bahwa CSR is the ultimate level towards sustainability of development. Umumnya kegiatan-kegiatan community development, charity maupun filantropi yang saat ini mulai berkembang di bumi Indonesia masih merupakan kegiatan yang bersifat pengabdian kepada masyarakat ataupun lingkungan yang berada tidak jauh dari lokasi tempat dunia usaha melakukan kegiatannya. Dan sering kali kegiatannya belum dikaitkan dengan tiga elemen yang menjadi kunci dari pembangunan berkelanjutan tersebut. Namun hal ini adalah langkah awal positif yang perlu dikembangkan dan diperluas hingga benar-benar dapat dijadikan kegiatan CSR yang benar-benar sustainable.

Selain itu program CSR baru dapat menjadi berkelanjutan apabila, program yang dibuat oleh suatu perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Tentunya tanpa adanya komitmen dan dukungan dengan penuh antusias dari karyawan akan menjadikan program-program tersebut bagaikan program penebusan dosa dari pemegang saham belaka. Dengan melibatkan karyawan secara intensif, maka nilai dari program-program tersebut akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi perusahaan. Melakukan program CSR yang berkelanjutan akan memberikan dampak positif dan manfaat yang lebih besar baik kepada perusahaan itu sendiri maupun para stakeholder yang terkait. Sebagai contoh nyata dari program CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan semangat keberlanjutan antara lain, yaitu: pengembangan bioenergi, melalui kegiatan penciptaan Desa Mandiri Energi yang merupakan cikal bakal dari pembentukan eco-village di masa mendatang bagi Indonesia.

Program CSR yang berkelanjutan diharapkan akan dapat membentuk atau menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Setiap kegiatan tersebut akan melibatkan semangat sinergi dari semua pihak secara terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteraan dan pada akhirnya akan tercipta kemandirian dari masyarakat yang terlibat dalam program tersebut.

Program CSR tidak selalu merupakan promosi perusahaan yang terselubung, bila ada iklan atau kegiatan PR mengenai program CSR yang dilakukan satu perusahaan, itu merupakan himbauan kepada dunia usaha secara umum bahwa kegiatan tersebut merupakan keharusan/tanggung jawab bagi setiap pengusaha. Sehingga dapat memberikan pancingan kepada pengusaha lain untuk dapat berbuat hal yang sama bagi kepentingan masyarakat luas, agar pembangunan berkelanjutan dapat terealisasi dengan baik. Karena untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri semua dunia usaha harus secara bersama mendukung kegiatan yang terkait hal tersebut. Dimana pada akhirnya dunia usaha pun akan menikmati keberlanjutan dan kelangsungan usahanya dengan baik.
Sukarelawan membagikan bantuan pangan darurat kepada korban gempa bumi di Yogyakarta. Berkat keturutsertaan pihak swasta, pemulihan pasca bencana bisa berjalan lebih cepat

Manfaat dari program CSR bagi perusahaan di Indonesia
Memang pada saat ini di Indonesia, praktek CSR belum menjadi suatu keharusan yang umum, namun dalam abad informasi dan teknologi serta adanya desakan globalisasi, maka tuntutan terhadap perusahaan untuk menjalankan CSR akan semakin besar. Tidak menutup kemungkinan bahwa CSR menjadi kewajiban baru standar bisnis yang harus dipenuhi seperti layaknya standar ISO. Dan diperkirakan pada akhir tahun 2008 mendatang akan diluncurkan ISO 26000 on Social Responsibility, sehingga tuntutan dunia usaha menjadi semakin jelas akan pentingnya program CSR dijalankan oleh perusahaan apabila menginginkan keberlanjutan dari perusahaan tersebut.

CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen di masa mendatang. Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang menguntungkan semua pihak (true win win situation) - konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung.

Sekali lagi untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan program CSR, diperlukannya komitmen yang kuat, partisipasi aktif, serta ketulusan dari semua pihak yang peduli terhadap program-program CSR. Program CSR menjadi begitu penting karena kewajiban manusia untuk bertanggung jawab atas keutuhan kondisi-kondisi kehidupan umat manusia di masa datang.
Perusahaaan perlu bertanggung jawab bahwa di masa mendatang tetap ada manusia di muka bumi ini, sehingga dunia tetap harus menjadi manusiawi, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan kini dan di hari esok.

BATU TULIS JABRANTI

Kabupaten Kuningan menjadi salah satu icon sejarah dunia sejak terjadinya peristiwa ‘Perundingan Linggarjati’. Eksistensinya semakin kukuh ketika para pakar sejarah menemukan situs purbakala di Cipari pada tahun 1972. Situs purbakala yang ditemukan merupakan peninggalan zaman Megalitikum (batu besar), seperti menhir, dolmen, punden berundak, sarcophagus, kapak batu jenis beliung, gelang batu, dan peralatan batu lainnya. Upaya para pakar sejarah tidak berhenti sampai di situ, beberapa tahun kemudian ditemukan pula peninggalan zaman Megalitikum lainnya di 8 tempat, yaitu di Desa Cibuntu Kecamatan Pasawahan, Desa Patalagan Kecamatan Pancalang, Desa Rajadanu Kecamatan Japara, Desa Ragawacana Kecamatan Kramatmulya, Kelurahan Cirendang Kecamatan Kuningan, Pagerbarang Desa Citangtu Kecamatan Kuningan, Panawar Beas Kelurahan Cigugur Kecamatan Cigugur, dan Kelurahan Cigadung Kecamatan Cigugur (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Kuningan, 2003). Penemuan prasejarah yang cukup banyak di berbagai tempat ini oleh pakar sejarah Kuningan K. Rusman disebut dengan ‘Sebaran Megalitikum di Kabupaten Kuningan’.


                      Batu Tulis Banjaran Jabranti

Penemuan prasejarah yang mengagumkan di atas ternyata tidak terputus begitu saja. Pada tahun 1974-an Drs. Bejo, guru Sejarah SMAN 1 Kuningan, dan penduduk Dusun Banjaran Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana berhasil menemukan batu tulis di Gunung Banjaran yang letaknya masuk ke dalam wilayah daerah Salem Provinsi Jawa Tengah. Penemuan batu tulis ini menunjukkan dimulainya peradaban zaman sejarah yang memasuki tahun Masehi. Dengan demikian bukti ini merupakan salah satu mata rantai sejarah yang jelas mulai zaman prasejarah Megalitikum sampai dengan zaman sejarah hingga kini.
Berdasarkan informasi yang ada, di tempat ditemukannya batu tulis tersebut ditemukan pula peninggalan prasejarah yang terkubur. Terungkapnya peninggalan tersebut bermula dari penemuan peta batu oleh Drs. Bejo. Setelah ditelusuri peta tersebut menunjukkan beberapa peninggalan prasejarah yang terkubur. Peninggalan tersebut berupa sarcophagus, kapak batu, peralatan pertanian dari batu, dan alat yang mirip dengan ‘balencong’ sekarang. Untuk menjaga keutuhan benda-benda tersebut, penemuan itu dikuburkan kembali. Sudah pasti tempat tersebut telah menjadi saksi sejarah di mana terjadinya pergantian masa dari zaman prasejarah menuju zaman sejarah.

Batu tulis yang ada di Gunung Banjaran jumlahnya ada 3, dari mulai tingginya kira-kira 45 cm hingga mencapai 167 cm. Masing-masing batu memiliki bentuk dan pictograph yang berbeda. Batu tulis terkecil mirip sebuah kerucut dengan pictograph yang sudah tidak jelas, berupa gambaran kehidupan manusia pada masa itu. Batu kedua bentuknya membulat dengan pictograph menyerupai peta. Batu ketiga tingginya hampir sama sekitar 167 cm dengan bentuk menjulang tinggi layaknya sebuah menhir. Batu ketiga ini letaknya di tepi jalan setapak yang mirip dengan gapura. Pictograph pada batu ketiga didominasi oleh dua ekor naga dan pemburu.
Bila dilihat dari pictograph yang mendominasinya, diduga batu tulis tersebut merupakan batas dari suatu daerah yang ada pada awal masehi. Daerah yang dimaksud kemungkinan daerah yang akan menjadi cikal bakal Kuningan yang pada waktu itu dipimpin oleh Prabu Seuweukarma. Saat itu agama Hindu dan Budha berkembang pesat dan banyak menceritakan kehadiran sang naga dan para punakawan pewayangan. Akan tetapi ada juga dugaan lain, yaitu adanya pengaruh agama Islam dari Cirebon yang mulai masuk ketika Kerajaan Luragung berjaya. Hal tersebut diperkuat dengan adanya guci air dari Cina yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut. Penyebaran agama Islam di wilayah III Cirebon saat itu dibarengi dengan kedatangan Putri Ong Tin dari Campa.

Keterbatasan di atas diharapkan dapat disempurnakan lagi melalui penelitian lanjutan oleh para pakar sejarah dan ahli kimia agar diketahui pasti kapan batu tulis itu ada melalui uji karbon dan literatur. Pelapukan batuan yang nyata akan menjadi kendala pada penelitian selanjutnya. Oleh karena itu diharapkan sekali segera dilakukan penelitian agar terselamatkan aset sejarah bangsa yang sangat berharga.***

Gua Indrakila Karangkancana Kuningan part 1


Karena berbau agak narsis Kampung Indrakila dirubah namanya menjadi Indrahayu Desa Karangkancana Kecamatan Karangkancana Kuningan
Komplek Gua tetap namanya Indrakila

A. Kebudayaan Gua-gua di Indrahayu
Seperti yang telah diungkapkan di atas, bahwa kebudayaan adalah aktivitas dan hasil cipta manusia dengan akal-budinya. Dengan demikian kebudayaan gua-gua Indrahayu adalah segala bentuk kegiatan dan ciptaan msyarakat yang pernah dan ada di daerah Indrahayu. Maka kegiatan dan ciptaan manusia (masyarakat) yang pernah ada di sana pada masa sebelumnya termasuk ke dalam perkembangan kebudayaan daerah tersebut.


Berdasarkan indicator kebudayaan yang telah disebutkan di atas, maka kebudayaan Gua-gua Indrahayu tercakup dalam 2 bentuk perwujudan, yaitu (1) kegiatan masyarakat Indrahayu yang berhubungan dengan eksistensi gua-gua yang ada di sana dan (2) hasil karya masyarakat Indrahayu yang memiliki hubungan langsung dengan keberadaan gua-gua tersebut. 

                Gua ArjunaSastrabahu Teras Pertama
Adapun kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan eksistensi gua-gua di Indrahayu tiada lain daripada kehidupan keseharian masyarakat Indrahayu itu sendiri. Kehidupan mereka banyak tertumpu kepada pertanian, sehingga bisa disebut sebagai masyarakat agraris. Mereka adalah pemeluk Agama Islam yang taat. Masuknya Agama Islam telah lama tersiar di sana, sejak datangnya penyebar Agama Islam Embah Dalem Genggang ke tempat tersebut dan mendiami salah satu gua di sana. Dalam kehidupan mereka pun masih kuat dipengaruhi oleh cerita pewayangan dan gaib yang berhubungan dengan gua-gua yang ada di sana. Oleh karena itu perilaku mereka sebagian kecil ada yang meniru pola kehidupan pewayangan dan dunia gaib yang berbau Hindu-Budha.
Adapun kreasi yang tercipta di sekitar gua lebih banyak diwujudkan dalam bentuk ritual keagamaan. Sebagian dari mereka percaya akan adanya kekuatan gaib yang dimiliki gua-gua di sana. Di gua-gua yang berbau pewayangan sering dijumpai sisa-sisa upacara sacral dari para pengunjung gua yang memiliki maksud tertentu.

                    Gua Arjuna Sastrabahu

Upacara yang mereka lakukan mirip dengan kepercayaan Agama Hindu dan Budha. Sebagian masyarakat setempat juga memanfaatkan hasil alam yang ada di sekitar gua. Di antara mereka ada yang memanfaatkannya untuk membuat kerajinan tangan dari batu karang, batu marmer, dan sedikit kerang-kerang laut yang ada di sana. Bila diteliti lebih jauh, sebenarnya gua-gua Indrahayu merupakan salah satu bukti peninggalan purbakala yang bersejarah. Di gua-gua yang terdapat di bukit Indrahayu ini banyak ditemukan karang, kerang, dan benda-benda laut lainnya. Sementara menurut pendapat ahli dikatakan bahwa antara Jawa Barat dan Jawa Tengah telah terdapat sebuah selat. Selat tersebut terjadi sekitar 3 juta tahun sebelum masehi dan terdapat di sepanjang daerah Kuningan timur yang mendekati daerah yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Bukti lain yang mendukung adanya selat adalah adanya daerah Ciuyah di Kecamatan Ciwaru.

Eksistensi gua-gua Indrahayu yang potensial ini merupakan asset sejarah yang sangat berharga bagi kepariwisataan Kuningan. Bilamana gua-gua di Indrahayu dikembangkan lebih lanjut maka akan tercipta suatu daerah wisata baru yang sangat potensial dan memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Hal tersebut merupakan peluang berharga bagi Kuningan dalam upaya meningkatkan pendapatan daerahnya melalui bidang kepariwisataan.

Indrahayu merupakan salah satu kampung yang berada di Desa Karangkancana Kecamatan Karangkancana kurang lebih 25 km sebelah timur kota Kuningan. Di tempat ini setidaknya telah ditemukan 13 gua alami, yang rata-rata berada pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Di dalam gua tersebut banyak dihiasi dengan batuan stalaktit dan stalakmit.
                 Ornamen Gua Arjuna Minturaga Rarabi Foto Yuda Sanjaya

Indrakila part 2

Ikan Gabus Naikkan Kadar Albumin

Cocok Dikonsumsi Penderita Ginjal, TBC, dan HIV/AIDS

JARANG orang tahu kalau ikan gabus yang baunya sangat amis, merupakan penghasil albumin yang dibutuhkan tubuh. Manfaat lainnya untuk kesehatan perlu diketahui.

IKAN gabus atau dalam bahasa ilmiahnya disebut channa striata merupakan sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Tak sedikit pula yang hidupnya di rawa-rawa. Rupanya memang jelek. Baunya juga amis. Ini yang membuat tidak semua orang menyukainya. Padahal, dari segi rasa, ikan ini sangatlah lezat jika dikonsumsi. Tak sulit untuk memperoleh ikan ini, karena mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, bahkan pasar-pasar modern.

Guru besar gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Prof Dr dr Nurpudji A Taslim, MPH, SpGK, mengatakan, belum banyak orang yang menjadikan ikan gabus sebagai lauk favorit. Padahal, selain rasanya yang lezat, ikan gabus juga memiliki manfaat yang sangat besar untuk kesehatan.

"Sejak tahun 1994, kami melakukan penelitian tentang manfaat dan kandungan albumin dalam ikan gabus. Ternyata manfaatnya sangat tinggi, membuat ikan gabus dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan beragam penyakit," kata Nurpudji, Senin, 25 Januari saat ditemui di Pusat Kajian Penelitian (PKP) Unhas.

Nurpudji bersama rekan-rekannya di Universitas Hasanudin berhasil membuktikan kandungan albumin di dalam ikan gabus itu. "Ide penelitian ikan gabus ini berawal dari kebiasaan masyarakat Sulawesi Selatan di beberapa daerah yang selalu memberikan menu ikan gabus jika ada yang sakit. Katanya, mereka yakin kalau ikan gabus ada manfaatnya namun tak bisa membuktikan secara ilmiah," ungkap Nurpudji.

Ia pun bersama rekan-rekannya melakukan uji coba dengan memberikan masakan ikan gabus kepada pasien di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar. Setelah pasien mengonsumsi ikan gabus, efeknya luar biasa.

Kadar albumin pasien meningkat sehingga kesehatannya membaik lebih cepat. Akan tetapi, membuat pihak rumah sakit merasa kesulitan karena penyediaannya yang rumit, harus dibuat dalam bentuk bubuk dulu.

Selain alasan penyajiannya yang rumit, komposisinya juga tidak pas. Akhirnya, Kepala Bagian Gizi Fakultas Kedokteran ini bersama rekan-rekannya mengakali dengan membuat ekstrak ikan gabus dalam bentuk cairan yang nantinya dimasukkan melalui pipa saluran makanan.

"Ya, memang cara ini berhasil meningkatkan kadar albumin, akan tetapi banyak pasien yang tetap menolak karena baunya yang amis, sehingga membuat mereka mual dan ingin muntah. Lagi-lagi, kami merasa ini juga belum efektif," kata Nurpudji.

Nurpudji dan rekan-rekannya terus melakukan penelitian tentang cara efektif yang harus diambil. Akhirnya dia dan rekan-rekannya menemukan cara yang dianggap jauh lebih efektif. Ikan gabus dibuat ekstrak dalam bentuk bubuk lalu dimasukkan ke dalam kapsul.

Hasil penelitian yang dilakukan sejak 1994 itu, lalu didaftarkan permohonan patennya dengan nomor P00200600144, berjudul produk konsentrat protein ikan gabus. Departemen Kehakiman mengumumkannya pada 8 Maret 2007 dengan nomor publikasi 047.137.A.

Nurpudji mengaku cara ini sudah terbukti. Pemberian kapsul kepada pasien jauh lebih mudah. Tak ada yang menolak karena seperti layaknya minum obat biasa. Juga, tak perlu repot memasak dan tak perlu takut dosisnya kurang. Ia menambahkan bahwa kapsul memudahkan masyarakat yang sakit dan kurang mampu. "Selain untuk menyembuhkan penyakit, kami berusaha memberikan pelayanan yang murah kepada masyarakat yang kurang mampu dengan kualitas yang baik," kata Nurpudji.

Ia berharap dengan hadirnya kapsul itu bisa menolong dan membantu pasien. Kapsul ekstrak ikan gabus pun dikirim ke berbagai posyandu, puskesmas, dan rumah sakit di beberapa daerah di Indonesia. Selain untuk membantu pasien yang tak mampu, juga dalam rangka meyakinkan para dokter bahwa kapsul tersebut memang benar-benar dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit. Terbukti, pasien dengan luka habis operasi, sirosis hati, ginjal, luka yang besar, dan TBC, bisa sembuh lebih cepat.

Berkisar 10 sampai 14 hari kadar albumin pasien bisa naik 0,6 sampai 0,8. Untuk penderita HIV/AIDS, bahkan kadar albuminnya juga bisa naik sehingga berat badan si penderita naik perlahan-lahan. (*) Sumber :
http://lifestyle.fajar.co.id/read/80330/37/index.php
http://www.iapw.info/home/index.php?option=com_kunena&Itemid=55&id=425&catid=10&func=fb_pdf
Greenpeace SEA-Indonesia
Racikan Obat Herbal
CAMPAKA KAROMAH Khusus Untuk Direbus/Godogan, Insyaallah Dapat Menyembuhkan Penyakit Yang Anda Derita.

Formulator : Deddy kermit madjmoe
Hotline: 081324300415
Jl. Buyut Roda Gg.Polos No.84 Ciledug Cirebon Jawa Barat 45188

Pasien TIDAK MAMPU dan KURANG MAMPU Jangan TAKUT Untuk Berobat Pada Kami....!!!! Kami Tetap akan melayaninya.