10 Juli 2009

Suaka Elang

Jembatan bagi Elang “Rumahan” untuk Kembali Terbang Bebas


Aksi Konservasi

Upaya penting yang perlu menjadi bagian dari kegiatan konservasi raptor adalah membangun kesadaran semua pihak dan masyarakat umum tentang arti penting konservasi raptor yang merupakan ‘flagship species’ dan entry point yang strategis untuk kegiatan konservasi keragaman hayati secara keseluruhan. Upaya membangun kesadaran ini bisa dilakukan dengan berbagai cara dan pendekatan, diantaranya melalui kegiatan rehabilitasi dan pelepasliaran spesies yang sudah direhabilitasi dan pendidikan lingkungan serta wisata terbatas melalui pengembangan Suaka ELANG (Raptor sanctuary). Suaka ELANG ini diharapkan bisa berkontribusi langsung, khususnya pada upaya konservasi raptor dan umumnya semua potensi keragaman hayati yang ada di kawasan TNGHS.

Pelibatan berbagai pihak pemangku kepentingan yang merupakan bagian dari masyarakat dalam program kemitraan Suaka Elang merupakan upaya nyata keterlibatan masyarakat dalam kegiatan konservasi elang. Bahkan program tersebut tidak berhenti dalam satu titik, namun juga akan menjadi program yang memiliki efek “bola salju”, semakin memperbesar jaringan masyarakat yang peduli dan berpartisipasi dalam konservasi elang melalui program pendidikan konservasi elang yang dikembangkan dalam kolaborasi tersebut.

Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)


TNGHS merupakan salah satu taman nasional yang memiliki ekosistem hutan hujan tropis pegunungan terluas di Jawa. Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.175/Kpts-II/2003, yang merupakan perubahan fungsi kawasan eks Perum Perhutani atau eks hutan lindung dan hutan produksi terbatas disekitar TNGH menjadi satu kesatuan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dengan 113,357 ha. TNGHS terletak di Propinsi Jawa Barat dan Banten meliputi Kabupaten Sukabumi, Bogor dan Lebak. Potensi keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat tinggi serta memiliki populasi Elang jawa (Spizaetus bartelsi) terbesar di pulau Jawa, bahkan di dunia yaitu sekitar 25-30 pasang, dan hampir semua jenis raptor yang ada di pulau Jawa dan Bali bisa ditemui di kawasan ini.

Suaka Elang & Kemitraan

Kawasan TNGHS adalah untuk kawasan perlindungan (save it), kajian ilmiah (study it) dan pemanfaatan yang lestari (use it). Pengembangan Suaka ELANG di kawasan ini sebagai bentuk realisasi program kemitraan berbagai lembaga pemerintah dan LSM serta korporasi, disamping mendorong Permenhut No.P.19/Menhut-II/2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam tanggal 19 Oktober 2004 dan SK Menhut No. 390/KPTS-II/2003 serta Nota Kesepahaman Kemitraan Suaka Elang tahun 2007. Suaka Elang merupakan salah satu bentuk usaha menjaga dan melindungi keanekaragaman hayati yang ada, bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat kepada alam dan meningkatkan kesadaran akan nilai penting sumber daya alam yang beragam dalam sebuah ekosistem kehidupan. Pengembangan Suaka Raptor ini juga merupakan sebuah cara dalam menyebarkan informasi tentang usaha pelestarian dan perlindungan raptor pada suatu kawasan yang dilindungi atau kawasan-kawasan yang perlu dilindungi dengan menggunakan pendekatan pendidikan lingkungan dan wisata terbatas yang terintegrasi. Pendidikan lingkungan di Suaka Elang merupakan proses pembelajaran yang langsung dan berbasis pengalaman sehingga diharapkan bisa:

  1. mendukung kepedulian dan perhatian terhadap ekonomi, sosial dan keterkaitannya terhadap lingkungan ekologis;
  2. belajar dan mendapatkan pengetahuan, nilai, perilaku, komitmen, kemampuan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
  3. mendorong sikap hidup positif baik dari tingkat individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan terhadap lingkungan alamnya.

Anggota Kemitraan Suaka Elang

Hingga saat ini, pihak-pihak yang tergabung menjadi anggota kemitraan Suaka Elang adalah:

Pemerintah:

  1. Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak
  2. BB Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
  3. BB Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat
  4. Pusat Penelitian Pengembangan Kehutanan & Konservasi Alam, Dephut
  5. LIPI

LSM:

  1. RAIN (Raptor Indonesia)
  2. PILI-Green Network
  3. Yayasan Cikananga (PPS Cikananga)
  4. IAR Indonesia
  5. Raptor Conservation Society – RCS
  6. mataELANG

Perusahaan swasta:

  • Chevron Geothermal Salak

[teks & gambar © TNGGP-suakaELANG 112008 | Kuswandono ]

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango [National Park]
Jl. Raya Cibodas, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia 43253
Tel: +62-263-512776 Fax: +62-263-519415
Email: info@gedepangrango.org




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trims telah berbagi apapun, mungkin saya yang salah dan anda yang lebih mengerti, jangan sungkan untuk mengkritik saya...oke !

Greenpeace SEA-Indonesia
Racikan Obat Herbal
CAMPAKA KAROMAH Khusus Untuk Direbus/Godogan, Insyaallah Dapat Menyembuhkan Penyakit Yang Anda Derita.

Formulator : Deddy kermit madjmoe
Hotline: 081324300415
Jl. Buyut Roda Gg.Polos No.84 Ciledug Cirebon Jawa Barat 45188

Pasien TIDAK MAMPU dan KURANG MAMPU Jangan TAKUT Untuk Berobat Pada Kami....!!!! Kami Tetap akan melayaninya.