Analisis
Kapal-kapal Tektonik yang BertabrakanOleh Budi Brahmantyo
Jawa bagian barat panik. Rabu, 2 September 2009, pukul 14.55 WIB,
tiba-tiba bumi berguncang hebat. Getaran sangat kuat dirasakan sebagian
besar Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ketika getaran pertama
mengguncang, hampir semua orang serentak berhamburan keluar bangunan.
Segera, lapangan dan jalan-jalan dipenuhi masyarakat yang panik. Semua
aktivitas pun serentak berhenti. Kerusakan dan korban berjatuhan
dilaporkan di Tasikmalaya, Cianjur, dan Garut selatan.
Sungguh kebetulan, pagi harinya di hari yang sama, Pikiran Rakyat memuat
kolom Hikmah yang hadir selama bulan Ramadan yang hari itu diisi oleh
Prof. Dr. Hery Harjono dengan judul "Kapal yang Berlayar Seperti
Gunung." Prof. Dr. Hery Harjono, seorang ahli geologi yang mendalami
tektonik, dalam kolomnya menjelaskan bagaimana ayat-ayat kauniah yang
berkaitan dengan alam sudah dapat ditafsirkan dengan baik dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ia menjelaskan tafsiran Surah Asy-Syuura, 42:32, "Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut
seperti gunung-gunung," serta Surah An-Naml, 27:88 "Dan kamu lihat
gunung-gunung itu, kamu sangka ia tetap di tempatnya, padahal ia
bergerak seperti awan." Subhanallah, ayat-ayat suci yang turun lima
belas abad yang lalu itu, sekarang telah dipahami sebagai proses
bergeraknya lempeng-lempeng tektonik. Ketika lempeng-lempeng tektonik
itu berinteraksi satu dengan lainnya, gempa pun terjadi mengguncang bumi
dan hati manusia yang berada di atasnya. Itulah yang terjadi di hari
ke-12 Ramadan 1430 H. Kapal-kapal tektonik itu bertabrakan dan akan
terus bertabrakan.
Gempa bumi 2 September 2009 yang melanda, terutama Jawa Barat, menurut
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berepisentrum di
8,24 LS - 107,32 BT dengan besaran 7,3 pada skala Richter berkedalaman
30 km berada 142 km barat daya Tasikmalaya. Gempa bumi susulan terjadi
pukul 15.15 WIB dan 16.28 WIB dengan besaran 5,1 pada skala Richter dan
5,4 pada skala Richter. Menurut situs web USGS (United States Geological
Survey), gempa tersebut mempunyai besaran M7.0 dengan kedalaman 49 km
pada koordinat yang sedikit berbeda yaitu pada 7,77 LS - 107,32 BT.
Kapal-kapal tektonik yang saling bertabrakan itu adalah lempeng-lempeng
litosfer India-Australia dengan Eurasia. Lempeng India-Australia
merupakan lempeng samudra yang bergerak relatif ke arah utara.
Pergerakan rata-ratanya mencapai 7 – 10 cm/tahun. Ketika lempeng ini
bergerak ke utara, di utara dihadang oleh lempeng raksasa yaitu lempeng
Eurasia, gabungan besar antara benua Eropa dan Asia.
Interaksi kedua lempeng raksasa ini mempunyai dua fenomena besar yaitu
terbentuknya Pegunungan Himalaya dan palung-palung laut dalam. Lempeng
India-Australia sejatinya adalah lempeng yang sebagian besar menempati
Samudra Hindia sehingga disebut lempeng samudra. Di atasnya menumpang
Benua Australia dan India. Ketika bagian India yang berupa benua
bertabrakan dengan lempeng Benua Eurasia, terciptalah Pegunungan Himalaya.
Dalam geologi, peristiwa tabrakan dua lempeng benua itu disebut
collision alias tabrakan. Bayangkan jika dua lokomotif bertabrakan
frontal. Kedua lokomotif akan terangkat naik. Begitulah bagaimana
Pegunungan Himalaya terbentuk menjulang hingga ketinggian 8.848 m di
atas muka laut.
Di tempat lain, palung-palung laut yang mencapai kedalaman 6.000 m di
bawah muka laut terbentuk karena yang bertabrakan adalah lempeng samudra
dengan lempeng benua. Bayangkan sebuah sedan bertabrakan dengan truk.
Sedan akan melesak tertunjam di bawah kolong truk. Itulah yang terjadi
sepanjang pantai barat Sumatra yang menerus ke selatan Jawa, Nusa
Tenggara, hingga Maluku selatan. Salah satu segmen lempeng samudra
India-Australia ini menunjam masuk di bawah lempeng Benua Eurasia di
bawah Tasikmalaya menciptakan gempa yang membuat panik, Rabu sore. Dalam
geologi peristiwa penunjaman ini dikenal sebagai subduction.
Penulis, staf di Kelompok Keilmuan (KK) Geologi Terapan, FITB, ITB,
anggota KRCB dan IAGI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
trims telah berbagi apapun, mungkin saya yang salah dan anda yang lebih mengerti, jangan sungkan untuk mengkritik saya...oke !