Perkembangan Korban dan Kerusakan
Akibat Gempa di Padang
Kamis, 01/10/2009 12:04:17
Sampai dengan saat ini, pukul 11.30 WIB jumlah korban meninggal akibat
gempa yang terjadi di Sumatera Barat kemarin berjumlah 220 orang dengan
rincian 144 orang (dengan 41 orang telah teridentifikasi) di Kota
Padang, 62 orang di Kabupaten Padang Pariaman dan 14 orang di Kota Pariaman.
Dilaporkan pula korban luka berjumlah ± 168 orang lebih dan sebagian
telah dievakuasi ke rumah sakit dan diperkirakan masih akan terus
bertambah. Dan ribuan orang masih terhimpit di sejumlah bangunan,
diantaranya di wilayah Marapalam Padang, reruntuhan Adira Finance
Sawahan, reruntuhan ruko di Sawahan, reruntuhan ruko di Simpang Haru, di
mesjid Nurul Imam Padang, Apotik Sari depan Nurul Imamn, Gedung Gama,
BII sudirman, PT. AGD di Bypass Padang.
Selain korban sejumlah besar gedung bertingkat di Kota Padang mengalami
rusak berat hingga ambruk diantaranya :
* Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sumatera Barat (ambruk)
* Gedung Suzuki Sawahan (ambruk)
* 5 unit ruko Sawahan (ambruk)
* Hyundai Sawahan (ambruk)
* LB LIA Padang (ambruk)
* Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Prov Sumbar (ambruk)
* Hotel Ambacang (ambruk)
* Toko Makanan Shirley (ambruk)
* SD AGNES di Jalan Gereja (ambruk)
* SDN 30 (ambruk)
* Dealer Kapela Medan (ambruk)
* Kantor CTA (ambruk)
* PT. AGD Bypass (ambruk)
* Gedung Kuantum (ambruk)
* Kantor Adira Finance (ambruk)
* Gedung Bunda Jaya, Ulak Karang (ambruk)
* Mulya Elektronik (ambruk)
* 6 unit ruko di simpang haru (ambruk)
* 4 unit ruko di wilayah bypass (ambruk)
* Gedung proton (ambruk)
* Gedung LP3I (ambruk)
* Pengadilan Negeri Siteba (ambruk)
* Balai Kota Padang (rusak berat)
* Matahari Dept. Store (rusak berat)
* Plaza Andalas (rusak berat)
* Sentral Pasar Raya Padang (rusak berat)
* Bank Indonesia (rusak berat)
* Bappeda Provinsi Sumbar (rusak berat)
* Hotel Ina Muara (rusak berat)
* DPRD Kota Padang (rusak berat)
* DPRD Prov Sumbar (rusak berat)
* PJKA (rusak berat)
* Rumah makan lamun ombak (rusak berat)
* Pasar Simpang haru (rusak berat)
* Mesjid Muhammadiyah Simpang Haru (rusak berat)
Sebagian besar gedung kantor di lingkungan Kantor Gubernur Sumatera
Barat termasuk Badang Kesbangpol dan linmas Provinsi Sumatera Barat dan
gedung Pusdalops Penanggulangan Bencana (Crisis Center) Sumatera Barat
mengalami rusak berat.
Ratusan rumah warga di Kota Padang juga mengalami kerusakan dari rusak
sedang hingga rusak berat. Jumlah kerusakan rumah penduduk yang telah
terdata sebanyak 32 unit yaitu 20 unit rusak berat dan 5 unit ambruk di
tunggul hitam, 3 unit ambruk di Komplek Bumi Minang Korong Gadang dan 4
unit ambruk di Komplek Taruko I.
Jalan juga mengalami kerusakan di sejumlah titik di Kota Padang
diantaranya di Bungus Teluk Kabung, dan terjadi pula kebakaran di
sejumlah titik di Kota Padang, diantaranya di arah Pasar Raya Padang.
Saat ini Bandara International Minangkabau dan Bandar Udara Tabing
Padang terlah dapat beroprasi kembali saat ini yang sebelumnya sempat
ditutup.
Sumber : Pusdalops BNPB
BMKG Ubah Prosedur Peringatan Tsunami
Kamis, 1 Oktober 2009 | 14:12 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Tri Wahono
JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kekuatannya 7,6 SR dan berpusat di laut,
tidak ada peringatan tsunami yang menyala saat gempa menggetarkan Padang
hingga Kuala Lumpur. Banyak yang mempertanyakan hal tersebut termasuk Dr
Hilman Natawijaya, pakar gempa Sumatera dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).
"Setahu saya kalau gempa di atas 6,5 SR dan pusatnya di laut standar
operasional prosedurnya keluar peringatan tsunami. Saya belum tahu
alasan BMG tidak mengeluarkan," kata Danny saat menjelaskan hasil
analisisnya soal gempa tersebut kepada Kompas.com melalui telepon Kamis
(1/10).
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) juga sempat merilis tsunami
bulletin sesaat gempa terjadi yang memperingatkan sejumlah wilayah untuk
mewaspadai kemungkinan terjadi tsunami. Tidak hanya untuk wilayah pantai
Sumatera bagian barat, namun juga India, Sri Langka, dan Thailand.
Rupanya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah
mengubah standar operasional prosedur (SOP) keluarnya peringatan
tsunami. Hal tersebut dijelaskan Dr Fauzi, Kepala Bidang Seismologi
Teknik dan Tsunami BMKG. "Batasan kita itu kalau gempa di atas 7 Skala
Richter di kedalaman kurang dari 70 km, dan di laut baru kita sebut
berpotensi tsunami," ujar Fauzi saat dihubungi lewat telepon.
Ia mengatakan gempa di Padang, Rabu (30/9) kemarin memang hampir
memenuhi SOP hanya selisih 1 km dengan batas yang ditentukan. Fauzi
mengatakan standar tersebut memang berbeda dengan yang dipakai PTWC.
BMKG baru menggunakan SOP satu tingkatan tidak seperti PTWC yang sudah
memiliki beberapa tingkatan. Hal itu karena BMKG masih terus
mengevaluasi standar tersebut.
"Kalau gempa di laut 6,5 sampai 6,8 mereka sebut tsunami information
bulletin sedangkan di atas 6,8 sudah tsunami watch dan ada tsunami
warning," ujar Fauzi. Namun, yang membedakan, kata Fauzi, PTWC tidak
mempertimbangkan kedalaman pusat gempa.
Ia mengatakan standar baru diberlakukan sejak dua tahun terakhir.
Sebelumnya BMKG menggunakan standar 6,5 SR namun hasil monitoring
beberapa kali terhadap gempa-gempa yang lebih kuat dari itu hanya
menghasilkan tsunami dalam hitungan centimeter. "Bukan menafikan potensi
tsunami, namun kita juga mempertimbangkan dampaknya kepada masyarakat,"
ujarnya. Fauzi menyatakan gempa Padang kemarin juga menghasilkan tsunami
di Teluk Bayur, Kota Padang dengan ketinggian 20 centimeter.
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/01/1412199/bmkg.ubah.prosedur.peringatan.tsunami.
Mohon sebarkan. no telp hotline gempa 0751 9824971 s/d 9824980 ada 10 nomor FREE CALL di Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
trims telah berbagi apapun, mungkin saya yang salah dan anda yang lebih mengerti, jangan sungkan untuk mengkritik saya...oke !