"Tidak ada laporan kerusakan". Lah gimana mau laporan wong listrik,telepon dan semua komunikasi semua rusak, lumpuh. Kerusakan dan kesiagaan bantuan bisa diprediksi dari besarnya MMI. kita harusnya sdh tahu dg MMI hingga skala VII. doh !
Ini sungguh memprihatinkan sekali. Laporan ini sudah bisa dipastikan tidak akan datang karena dari skala MMI yang dipreduksi sudah mencapai MMI VII. Artinya kerusaan sangat parah. Dalam dua tiga jam awal, tidak ada laporan dari Padang. Hanya Riau (pekanbaru saja). Ya tentusaja, Riau aman-aman saja. Ini disebabkan goyangannya tidak menutup komunikasi.
Bagaimana kita tahu kerusakan akan sangat besar ?
Gempa yang relatif kecil dan hiposenternya sangat dalam tidak perlu dikhawatirkan. Gempa-gempa sangat dalam ini hanya diperlukan dalam dunia ilmiah sebagai salah satu data penelitian tektonik. Di permukaan kita hanya terasa goyangan kecil. Dalam skala MMI sangat rendah sehingga kerusakan tidak berarti.
Apabila hiposenter gempa sangat dalam tetapi besarnya energi dan besaran magnitudenya besar, maka gempa ini akan menjalar sangat jauuh dan akan merusak permukaan yang berdekatan dengan episenter.
Gempa yang dangkal berposisi di laut walaupun relatif kecil masih berpotensi merusak melalui tsunami. Energi gempa ini akan dipakai untuk mengangkat dasar lautan (dislokasi) sehingga mampu menimbulkan tsunami yang juga merusak.
Gempa Padang
Gempa Padang kali ini memiliki kedalaman 80 Km tetapi kekuatannya 7.6Mw (sangat kuat). Sehinggamenyebabkan skala goyangan di permukaan sebesar hingga MMI Skala VI-VII yang sangat merusak bangunan. Kekuaran ini mirip dengan kekuatan gempa Jogja yang beruba gempa dangkal walaupun relatif lebih lemah.
Bandingkan dengan ketiga gempa-gempa lain yang terjadi sebelumnya dibawah ini :
Gambar di atas ini memperlihatkan peta-peta yang membandingkan bagaimana getaran-getaran gempa ini menyebar di daratan. Gempa Bengkulu sebenarnya menyebar tetapi karena ini menggambarkan daratan maka getaran di pusat gempa (episenter) tidak digambarkan. Terlihat gempa Padang dan gempa Bengkulu memiliki kedalaman 30 Km. Sedangkan gempa Jogja hanya pada kedalaman 17.1 Km, sangat dangkal sekali. Energi gempa di Jogja ini terlihat terpusat. Lihat skala pembanding masing-masing peta ini tidaklah sama. Sehingga sangat terlihat bahwa getaran gempa jogja sangat terpusat pada tempat yang sangat sempit. Hal ini juga merupakan hal yang unik bagi ahli gempa seperti kata Pak Irwan yang menunjukkan bahwa lamanya gempa jogja yang hanya M6.3 ini dapat terekam hingga hampir 1 menit goyangannya, padahal biasanya gempa sebesar itu hanya terasa selama 20-30 detik saja.
Jadi kita harus sudah mulai bisa memprediksi seberapa besar kerusakannya hanya dengan melihat lokasi gempa, besarnya gempa dan kedalaman gempa.
Salam prihatin dan tetap WASPADA !
Source: rovicky.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
trims telah berbagi apapun, mungkin saya yang salah dan anda yang lebih mengerti, jangan sungkan untuk mengkritik saya...oke !